Sabtu, 18 Oktober 2008

DAMPAK KRISIS GLOBAL PADA MASYARAKAT ACEH

sering kali kita bicara masalah global, dari global warming, krisis global dan penyakit global. kita tak akan lepas dari efek yang di timbulkan, baik itu positif maupun efek yang negatif, namun yang sering sekali kita sorot adalah dampak yang negatifnya seperti halnya kehidupan ini, dampak positif tertutupi oleh dampak negatif walau sedikit.

setelah pemanasan global yang mengefek ke seluruh dunia di mana Indonesia yang di gembar gemborkan sebagai salah satu negara yang hutan nya jadi paru-paru dunia tak luput dari krisis iklim yang tidak menentu, berubahnya iklim yang menyebabkan timbulnya penyakit malaria, gagal panen, karena musim yang tak seimbang, banjir dan akibat-akibat lainnya

dan kini kasus " penyakit global" kembali menyerang permukaaan bumi ini, kali ini di bidang Ekonomi yang lazim di sebut "krisis pasar modal" dimana di mulai dari bankrutnya Lehman brother(senin 15/9) perusahaan yang telah berdiri lebih dari 158 tahun ini yang di sebabkan oleh ambruknya perusahaan keuangan dan bank-bank di AS, dan di tambah masaalah kredit macet dari usaha real estate (kredit perumahan).

krisis ini menyebabkan ambruknya nilai dolar yang mengefek keseluruh dunia, Indoesia pun ikut merasakan dampaknya walau Presiden Indoesia menyatakan ini bukan krisis ekonomi, hanya kepanikan para penanam modal(stock holder) karena ketidakjelasan dari nilai dolar, hingga banyak para penanam modal melakukan short selling yang tentu saja tidak efisien digunakan.

Aceh juga merasakan hal yang sama, walau tidak terlalu berpengaruh seperti saat naiknya BBM dunia kemarin ini di sebabkan masih kurangnya masyarakat yang mengguluti dunia persahaman, walau telah di buka BEJ cabang Banda Aceh( Fakultas Ekonomi Unsyiah).

suatu kejadian selalu memiliki dampak, baik itu positif maupun negatif, seperti bilagan binomial yang memiliki dua kataori, bagaimana cara kitalah untuk mengolah agar yang negatif(buruk) tertutupi dengan yang positif(baik).

Tidak ada komentar: